SEORANG jemaah calon haji (calhaj) bernama Dahuri Sunus (64), warga Jebed Selatan RT 2 RW 1 Jebed Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, meninggal dunia, akibat terjatuh dari gedung pemondokan haji lantai VI di Madinah, Arab Saudi.
Berdasarkan informasi yang didapat dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Senin (17/11), calhaj Dahuri Sunus asal Pemalang yang tergabung dalam kloter 4 itu, meninggal dunia akibat terjatuh dari gedung pemondokannya di lantai VI di Madinah, pada Minggu (16/11), sekitar pukul 13.40 waktu setempat.
Humas Panitia Pemberangkatan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi di Asrama Haji Donohudan, Muhammad Sa`idun, membenarkan informasi ini.
"Calhaj asal Pemalang yang masuk kloter empat itu, jenazahnya langsung dimakamkan di Baqi Madinah," katanya.
Selain itu, calhaj bernama Ngaidi bin Kasdam (80), yang tergabung dalam kloter 3 asal Sidogemah RT 01 RW 5 Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, juga wafat, pada Sabtu (15/11), sekitar pukul 11.30 waktu setempat akibat gangguan jantung, dan telah dimakamkan di Syara.
Menurut Muhammad Sa`idun, hingga kini tercatat tiga calhaj yang berasal dari Solo yang meninggal, yakni satu orang yang meninggal di RSUD Dr Moewardi Solo dan dua orang meninggal di Arab Saudi.
Pihaknya hingga saat ini masih menunggu "Certificate of Death" (CoD) dari Arab Saudi, untuk pemberitahuan kepada pihak keluarga almarhum Dahuri Sunus.
"CoD juga nantinya digunakan untuk mengurus ansuransi atas kematian almarhum," katanya.
Peristiwa terjatuhnya calhaj asal Pemalang tersebut, menurut Sa`idun, membuat istri almarhum yang bernama Megawati syok dan terpukul.
"Korban memang sejak masuk ke asrama haji kondisinya sakit dan susah berjalan," kata Sa`idun.
Lebih lanjut ia mengatakan, keberangkatan calhaj melalui Embarkasi Adisumarmo Solo hingga kloter ke-32 saat ini, terdapat 24 jemaah yang masih tertunda keberangkatannya akibat sakit. Mereka dirawat di RSUD Dr Moewardi Solo. Calhaj tersebut tergabung dalam kloter 30, 32, 33, 34, dan 35.
Sementara itu hingga kloter ke-32, total calhaj yang telah diberangkatkan mencapai 12.477 jemaah.
Untuk keberangkatan calhaj, pada Senin (17/11) ini, telah diberangkatkan kloter 32, semua jemaahnya berasal dari Kabupaten Jepara. Mereka telah berangkat ke Tanag Suci pukul 07.52 WIB.
"Jadwal terbang dilanjutkan kloter 33, dengan calhaj berasal dari Kabupaten Sragen yang direncanakan berangkat pukul 15.15 WIB, kloter 34 asal Kabupaten Jepara berangkat pukul 18.05 WIB, dan kloter 35 asal Magelang berangkat pukul 21.35 WIB," katanya. (Ant) dikutip langsung dari jurnal nasional
Kamis, 20 November 2008
Kinerja TPHD Dipertanyakan, Terkait Calon Haji Jatuh dari Lantai 6
PEMALANG - Tugas Tim Pendamping Haji Daerah (TPHD) Pemalang dipertanyakan kinerjanya terkait dengan calon haji yang kecelakaan jatuh dari lantai 6 hotel, Minggu (16/11). Seperti diberitakan (SM 18/11), calon haji Dahuri (64) warga Desa Jebed Utara RT 02/RW 01, Kecamatan Taman, Pemalang ditemukan tewas jatuh dari kamar lantai enam Pemondokan Imarah Syuhada I, Madinah.
Ketika kecelakaan itu, istri korban yang mendampingi sedang keluar kamar membeli makanan ke lantai bawah. Sementara korban kakinya belum normal dari penyembuhan akibat kecelakaan naik sepeda motor di kampungnya.
Pihak keluarga Novana Setyawati SH mempertanyakan tugas para pemandu haji sehingga terjadi kecelakaan tersebut. Padahal, keadaan korban yang sedang sakit sudah diketahui sejak berangkat dari Tanah Air.
’’Semestinya kalau melihat kondisi calon haji fisiknya sedang terganggu ditempatkan di kamar lantai bawah. Sehinga bisa mudah aktivitasnya,’’ katanya, kemarin.
Di tempat terpisah, Kasubag TU Kantor Depag Puji Hamdani mengemukakan, pihaknya tidak tahu mengenai tugas TPHD. Karena pihaknya hanya menyiapkan pemberangkatan dari daerah. Setelah di Tanah Suci, tanggung jawab TPHD instansi lain.
Berdasarkan pengalamannya saat berangkat haji beberapa tahun lalu, petugas TPHD mengatur penginapan. Artinya ketika ada calon haji yang sakit ditempatkan di lantai bawah. Tidak di lantai atas. Selain itu ada pendampingan. Dia tidak tahu apakah semua kloter 18 (rombongan korban-red) menginap di lantai enam. Jika ada yang mendapat kamar di lantai bawah semestinya diperuntukan bagi yang sakit atau cacat.
Hingga kemarin rombongan calon haji Pemalang yang belum berangkat akibat sakit, tinggal seorang, yaitu Siti Rondiyah (42) warga Desa Kertosari, Kecamatan Ulujami. Semula ada 4 orang yang ditunda keberangkatannya di asrama Donoudan karena sakit. Kini Siti Rondiyah masih dirawat di Rumah sakit Muwardi Solo. Ia menderita sakit komplikasi.
Menurut Puji, setelah sakitnya dinyatakan sembuh oleh dokter diberangkatkan dengan kloter lain. Yang bersangkutan akan ditunggu hingga kloter terakhir pada 2 Desember. Jika sampai batas itu belum sembuh ditunda tahun depan.(sf-61) dikutip langsung dari suara merdeka
Ketika kecelakaan itu, istri korban yang mendampingi sedang keluar kamar membeli makanan ke lantai bawah. Sementara korban kakinya belum normal dari penyembuhan akibat kecelakaan naik sepeda motor di kampungnya.
Pihak keluarga Novana Setyawati SH mempertanyakan tugas para pemandu haji sehingga terjadi kecelakaan tersebut. Padahal, keadaan korban yang sedang sakit sudah diketahui sejak berangkat dari Tanah Air.
’’Semestinya kalau melihat kondisi calon haji fisiknya sedang terganggu ditempatkan di kamar lantai bawah. Sehinga bisa mudah aktivitasnya,’’ katanya, kemarin.
Di tempat terpisah, Kasubag TU Kantor Depag Puji Hamdani mengemukakan, pihaknya tidak tahu mengenai tugas TPHD. Karena pihaknya hanya menyiapkan pemberangkatan dari daerah. Setelah di Tanah Suci, tanggung jawab TPHD instansi lain.
Berdasarkan pengalamannya saat berangkat haji beberapa tahun lalu, petugas TPHD mengatur penginapan. Artinya ketika ada calon haji yang sakit ditempatkan di lantai bawah. Tidak di lantai atas. Selain itu ada pendampingan. Dia tidak tahu apakah semua kloter 18 (rombongan korban-red) menginap di lantai enam. Jika ada yang mendapat kamar di lantai bawah semestinya diperuntukan bagi yang sakit atau cacat.
Hingga kemarin rombongan calon haji Pemalang yang belum berangkat akibat sakit, tinggal seorang, yaitu Siti Rondiyah (42) warga Desa Kertosari, Kecamatan Ulujami. Semula ada 4 orang yang ditunda keberangkatannya di asrama Donoudan karena sakit. Kini Siti Rondiyah masih dirawat di Rumah sakit Muwardi Solo. Ia menderita sakit komplikasi.
Menurut Puji, setelah sakitnya dinyatakan sembuh oleh dokter diberangkatkan dengan kloter lain. Yang bersangkutan akan ditunggu hingga kloter terakhir pada 2 Desember. Jika sampai batas itu belum sembuh ditunda tahun depan.(sf-61) dikutip langsung dari suara merdeka
Pemondokan Jemaah Haji Asal Pemalang Disatroni Maling
MADINAH - Pemondokan jemaah haji Indonesia asal Pemalang, kabupaten Jawa Tengah, Minggu siang Waktu Arab Saudi (WAS), disatroni maling, sehingga uang dan handphone (HP) mereka hilang.
"Di pemondokan nomer 402 itu ada sembilan jemaah, tapi jemaah yang kehilangan barang ada enam orang berupa HP, uang 1400 riyal, dan uang Rp4 juta, tapi petugas keamanan masih melakukan pendataan," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, Drs H Ahmad Kartono.
Saat itu, katanya, jemaah asal kelompok terbang (kloter) 18 Solo (SOC) yang menghuni pemondokan itu sedang salat di mesjid dan mereka sudah mengunci kamar mereka, tapi isi kamar terlihat acak-acakan saat mereka pulang dari mesjid.
"Mereka sendiri melihat pintu rumah tetap dalam kondisi baik, namun barang-barang mereka banyak yang hilang, karena itu kami menuntut `majmuah` (pengelola rumah) untuk mengganti kerugian jemaah," katanya.
Menurut dia, peristiwa itu merupakan tanggungjawab "majmuah" karena jemaah sudah memenuhi prosedur dengan mengunci rumah, kecuali bila jemaah kemalingan di jalan atau di mesjid.
"Kalau kemalingan di jalan atau di mesjid, kami sudah sepakat agar jemaah dalam satu kloter memberikan sumbangan 1-2 riyal setiap orang untuk diberikan kepada jemaah yang kehilangan," katanya.
Ditanya tentang penyebab pemondokan bisa kemalingan itu, ia mengaku pengalaman tahun lalu terbukti dilakukan oleh "haris" (penjaga gedung/satpam), karena keamanan pemondokan merupakan tanggungjawab mereka.
"Bisa saja, hal itu dilakukan dengan bekerjasama dengan orang lain atau jemaah, tapi hal itu kayaknya tidak mungkin, sehingga haris yang mencuri pada tahun lalu itu akhirnya dipecat," katanya./ant/it (sumber asli: republika)
"Di pemondokan nomer 402 itu ada sembilan jemaah, tapi jemaah yang kehilangan barang ada enam orang berupa HP, uang 1400 riyal, dan uang Rp4 juta, tapi petugas keamanan masih melakukan pendataan," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, Drs H Ahmad Kartono.
Saat itu, katanya, jemaah asal kelompok terbang (kloter) 18 Solo (SOC) yang menghuni pemondokan itu sedang salat di mesjid dan mereka sudah mengunci kamar mereka, tapi isi kamar terlihat acak-acakan saat mereka pulang dari mesjid.
"Mereka sendiri melihat pintu rumah tetap dalam kondisi baik, namun barang-barang mereka banyak yang hilang, karena itu kami menuntut `majmuah` (pengelola rumah) untuk mengganti kerugian jemaah," katanya.
Menurut dia, peristiwa itu merupakan tanggungjawab "majmuah" karena jemaah sudah memenuhi prosedur dengan mengunci rumah, kecuali bila jemaah kemalingan di jalan atau di mesjid.
"Kalau kemalingan di jalan atau di mesjid, kami sudah sepakat agar jemaah dalam satu kloter memberikan sumbangan 1-2 riyal setiap orang untuk diberikan kepada jemaah yang kehilangan," katanya.
Ditanya tentang penyebab pemondokan bisa kemalingan itu, ia mengaku pengalaman tahun lalu terbukti dilakukan oleh "haris" (penjaga gedung/satpam), karena keamanan pemondokan merupakan tanggungjawab mereka.
"Bisa saja, hal itu dilakukan dengan bekerjasama dengan orang lain atau jemaah, tapi hal itu kayaknya tidak mungkin, sehingga haris yang mencuri pada tahun lalu itu akhirnya dipecat," katanya./ant/it (sumber asli: republika)
Langganan:
Postingan (Atom)