
Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni menghimbau pada para jamaah agar jangan berjalan sendiri-sendiri. ''Paling tidak harus sama-sama dengan regunya apalagi kalau ibu-ibu atau wanita. Jangan sampai dibiarkan sendirian. Karena nanti semua tenda itu di Arafah semua sama. Kemungkinan untuk tersesat sangat besar sekali,'' tegas Menag kemarin.
Lebih lanjut menurut Menag, para jamaah juga sangat diharapkan kehadiran di Arafah untuk banyak berdoa, berdzikir dan memohon ampunan kepada Allah SWT. ''Dan jangan lupa mendoakan keluarganya di tanah air agar sejahtera dan damai,'' tambah Menag.
Diakui Menag, kendala yang paling utama dalam urusan transportasi tahun ini adalah akibat jalan yang dipergunakan untuk ke Masjidil Haram sangat padat. ''Inilah yang menjadi persoalan. Karena nanti sesudah Arafah dianjurkan kepada seluruh jamaah yang ada di Masjidil Haram, jangan pulang dulu begitu selesai shalat. Berzikirlah setengah jam atau satu jam untuk kesempatan yang lain keluar. Setelah mereka keluar otomatis mobil sudah bisa parkir,'' tutur Menag. Karena menurutnya, kalau keluar secara bersama akan menimbulkan kepadatan. ''Kalau bisa bertahan satu jam, itu sangat baik. Karena perjalanan bis itu tergantung pada sepi dan padatnya jalan menuju Masjidil Haram,'' tambahnya.
Terkait dengan kegiatan Wukuf, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi membentuk satuan operasional Arafah, Muzdalifah dan Mina, bekerjasama dengan pihak Muassasah dan Naqabah (sindikasi transportasi Arab Saudi). Selain itu PPIH Arab Saudi telah menyelesaikan perijinan untuk pelaksanaan Wukuf dan Mabit bagi jemaah haji baik yang berkaitan dengan transportasi, perkemahan, maupun komsumsi jemaah haji selama melakukan Wukuf Mabit dan Lontar Jumrah. Demikian ditegaskan Ketua PPIH Nuursamad Kamba kemarin.
Perkemahan jamaah haji Indonesia menempati lokasi perkemahan di Rabwatul Hindi untuk seluruh maktab. Sedangkan perkemahan Misi Haji Indonesia di Syare`Syittin. Sementara untuk di Mina jemaah haji akan ditempatkan di Haratulilisan sebanyak 61 Maktab dan Mina Jadid sebanyak 9 Maktab.
Menurut Nursamad Kamba, untuk transportasi Arafah Musdalifah Mina tetap akan menggunakan sistem Taraduddi seperti yang dilakukan pada pelaksanaan haji tahun lalu. Khusus untuk pengamanan terhadap jamaah haji saat berada di Arafah, Muzdalifah dan Mina terutama pada saat lontar Jumroh, telah dilakukan kerjasama dengan Mursyid Maktab. Guna memberikan bimbingan tata cara melontar Jumrah kepada jemaah haji khususnya agar mematuhi jadwal lontar yang telah dikeluarkan kementrian haji Arab Saudi.
Sementara menyangkut jamaah sakit yang akan disafari-wukufkan, Nursamad mengungkapkan disediakan 19 ambulance, 4 coaster, untuk mengangkut 70 pasien. Sementara untuk 130 pasien jamaah yang bisa duduk disiapkan 3 bus besar.
Sampai Sabtu (6/12) jumlah jemaah haji Indonesia yang telah tiba di Arab saudi seluruhnya sebanyak 210 ribu 876 orang. Terbagi dalam 496 kelompok terbang termasuk 17 ribu 865 Jemaah haji khusus. Sampai dengan Jumat siang jamaah haji yang dirawat di BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia) Mekah tercatat 111 orang, di Rumah Sakit Arab Saudi 60 orang. Sementara jemaah yang meninggal dunia sampai Jumat malam sudah mencapai 107 orang. Bagi yang sakit PPIH Arab Saudi akan mensafari wukufkan mereka sementara yang dirawat di ICU akan diba'dal-hajikan dengan biaya pemerintah. (sumber republika.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar