
ARAFAH--Jemaah haji Indonesia antri mengambil makanan yang disediakan secara prasmanan terkendali tak jauh dari tenda-tenda jemaah yang berada di Maktab Nomor 1-71 di kawasan Maktab Asia Tenggara di Padang Arafah, padang luas di sebelah selatan Kota Mekah, pada Ahad pagi.
Di Maktab 45, jemaah haji kelompok terbang 46 dari embarkasi Jakarta mengantri dengan tertib untuk mengambil makanan yang pagi itu menunya nasi kuning, orek kacang dan teri, telur rebus, sebuah apel merah dan sebotol air mineral serta teh. Panjang antrian tak sampai 10 orang.
Pemandangan serupa juga terlihat pada kantin tempat jemaah dari kelompok terbang 14 embarkasi Balikpapan, kelompok terbang 50 embarkasi Jakarta, serta kelompok terbang 11, 15 dan 43 embarkasi dari Surabaya yang letaknya tak jauh dari kantin untuk kelompok terbang 46 embarkasi Jakarta.
"Alhamdulilah lancar, menunya juga lumayan enak. Di setiap kloter ada kantinnya," kata Sumarni, seorang jemaah dari kelompok terbang 14 embarkasi Balikpapan. Jumlah anggota dalam satu kelompok terbang sendiri antara 270 orang dan 450 orang.
Berbeda dengan jemaah tersebut, anggota jemaah haji kelompok terbang tiga dari embarkasi Medan, Sumatera Utara, yang tinggal di Maktab 33 harus lebih sabar untuk mendapatkan makanan dengan menu yang sama.
Di sana, antrian jemaah sampai beberapa meter. Barisan pengantri sampai lebih dari 70 orang. "Saya sudah kesini dari pukul 06.00 tadi tapi belum dapat juga. Mungkin sebentar lagi," kata Mubin Sarbini (65) yang pada pukul 07.30 waktu Arab Saudi masih menunggu antrian sambil menyaksikan lima petugas katering setempat menanak nasi kuning.
Ia berharap, panitia menyediakan lebih banyak tempat pengambilan makanan agar jemaah tidak perlu terlalu lama mengantri untuk mendapatkan makanan.
"Sepertinya beberapa kloter mengambil di sini semua, jadi antriannya panjang. Kalau lebih banyak akan lebih baik," katanya serta menunjuk ke dua kantin pengambilan makanan dengan dua petugas pelayanan yang masing-masing berbuntut antrian panjang jemaah.
Penyediaan katering bagi jemaah selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina dilakukan secara prasmanan terkendali serta dilayani perusahaan katering yang ditunjuk pemerintah dan perusahaan katering dari Muasasah.
Jemaah yang tinggal di Maktab 1-32 dilayani perusahaan katering yang ditunjuk pemerintah sedangkan jemaah yang tinggal di Maktab 33-71 dilayani oleh katering yang ditunjuk Muassasah.
Jajan
Di bagian luar perkemahan jemaah haji Indonesia, para pedagang makanan menggelar dagangannya, dari gado-gado, minuman hangat hingga bakso yang semangkut hanya berisi tiga bulatan bakso. Harga setiap porsi makanan rata-rata lima riyal (satu riyal sekitar Rp3.000).
Sebagian jemaah haji memanfaatkan keberadaan mereka untuk mendapatkan makanan tambahan lain di sela waktu ibadah.
"Tadi sudah makan. Makanannya lumayan enak. Ini saya iseng saja, cuma pingin ngemil yang hangat-hangat," kata Siti Fatimah (45), jemaah asal gresik yang tinggal di Maktab 46.
Bersama dua rekannya, ia membeli semangkuk bakso hangat di depan Maktab 33. Di sana dua pemukim asal Madura dengan sedandang bakso dan satu loyang sayur mayur matang tengah dikelilingi jemaah yang semuanya telah berbaju ihram, dua lembar kain putih tak berjahit untuk pria dan baju putih untuk perempuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar