Minggu, 07 Desember 2008

Jamaah Haji Padati Padang Arafah

MEKKAH (SINDO) – Jutaan jamaah haji dari berbagai penjuru dunia kemarin memadati Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf pada hari ini sebagai puncak ibadah haji.

Diperkirakan sebanyak 3 juta jamaah haji dari seluruh dunia akan melaksanakan wukuf. Arafah terletak sekitar 22 km sebelah tenggara Masjidilharam di Mekkah. Setiap jamaah hanya mengenakan kain ihram,yaitu dua helai kain putih tak berjahit disertai perbekalan seadanya.

Di Padang Arafah inilah umat manusia yang melaksanakan ibadah haji memanjatkan doa, berzikir, dan mengenali diri sendiri sebagai refleksi pertemuan Nabi Adam dan Hawa setelah keduanya terpisah 200 tahun sejak diturunkan dari surga. Pertemuan Adam dan Hawa ini ditandai dengan bangunan sebuah patok besar di puncak Jabal Rahmah.Rata Penuh

Pada saat wukuf, jamaah disarankan agar memperbanyak doa sambil menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan. Juga memperbanyak taubat memohon ampunan Allah SWT.Kemudian memperbanyak ibadah lain seperti membaca Alquran, talbiah, takbir, tahmid, tahlil.

Sehari sebelum memasuki Padang Arafah kemarin, jamaah haji sudah bergerak sejak subuh hingga tadi malam. Jalan menuju Arafah sangat padat karena jumlah kendaraan dibatasi. Hanya kendaraan yang mempunyai stiker dan diorganisasi pihak naqabah (travel resmi perjalanan haji) yang bisa masuk.

Khusus untuk jamaah haji Indonesia, bus melakukan pengangkutan dua gelombang setelah salat zuhur dan asar dengan sistem taraddudi (pergi-pulang).Di dalam kendaraan, termasuk mobil pikap, mereka melafalkan talbiah, salawat, dan doa.

Mereka memuji kebesaran Allah dengan melafalkan Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Setelah itu, serentak mengucap, labbaikallahummalabbaik. Labbaika laa syarika lakalabbaik. Innalhamda, wanni’mata,lakawalmulk laa syarika lak. (Aku datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah,aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan- Mu. Sesungguhnya segala puji,nikmat dan segenap kekuatan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu).

Demikian seruan talbiah terus menggema di sepanjang jalan hingga Arafah. Hari ini, tibalah saatnya pelaksanaan puncak perjalanan spiritual ibadah haji yang dimulai dengan wukuf di Arafah, lalu bergerak ke Muzdalifah untuk mabit(bermalam) setelah matahari tergelincir atau petang nanti. Rangkaian ibadah haji ini lalu dilanjutkan dengan melontar jumrah di Mina selama tiga hari berturut-turut (11- 13 Zulhijah).

Menag Pantau Katering

Di tengah lautan manusia tak berbatas ini, keamanan jamaah haji sangat rawan. Karena itu, petugas harus mempersiapkan pelaksanaan haji di Arafah dengan matang. Intinya, di sinilah pusat pelayanan haji dan kerja maksimal petugas dibutuhkan. Mulai dari katering, jumlah dan kapasitas tenda, bimbingan haji, keamanan perjalanan serta pelontaran jumrah harus disiapkan secara matang.

”Laporan yang saya terima tentang pelaksanaan (rangkaian ibadah di) Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) sudah siap. Kita tidak ingin terulang kembali peristiwa katering, itu yang pertama kali saya tanyakan,” kata Menteri Agama (Menag) Maftuh Basyuni yang juga bertindak sebagai amirul hajj jamaah haji Indonesia di Mekkah, Arab Saudi, kemarin.

Menag mengatakan, seperti tahun ini, yang dialami jamaah haji adalah kesulitan mengenai kendaraan. Karena itu, dia juga memastikan kesiapan transportasi jamaah ke Arafah. ”Insya Allah pihak naqabah telah mempersiapkan masing-masing dengan baik. Kemudian untuk wukuf semua sudah disiapkan, dengan kata lain panitia sudah siap menerima tamu-tamu Allah di Arafah,” katanya.

Kepada jamaah haji Indonesia, Menag mengimbau agar mereka tidak berjalan sendiri-sendiri.Paling tidak, harus bergerak sama-sama dengan regu atau kelompoknya karena semua tenda di Arafah sama sehingga kemungkinan untuk tersesat sangat besar. Sementara di Padang Arafah, dia meminta jamaah banyak berdoa, berzikir, dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

”Dan jangan lupa mendoakan keluarga di Tanah Air agar sejahtera dan damai,” imbuhnya. Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi M Nur Samad Kamba mengatakan, perkemahan jamaah di Arafah menempati lokasi di Rabwatul Hindi untuk seluruh maktab, sedangkan perkemahan Misi Haji Indonesia di Syari Syittin.

Sementara untuk di Mina, jamaah haji akan ditempatkan di Hajaratullisan sebanyak 61 maktab dan Mina Jadid sebanyak 9 maktab. Khusus untuk pengamanan terhadap jamaah haji saat berada di Armina, terutama saat pelontaran jumrah,telah dilakukan kerja sama dengan mursyid maktab untuk memberikan bimbingan tata cara melontar.

”Dalam safari wukuf disediakan 19 ambulans, 4 couster untuk mengangkut 70 pasien berbaring dan 130 pasien duduk menggunakan 3 bus besar,” kata Nur Samad. Sampai kemarin, jumlah jamaah haji Indonesia yang telah tiba di Arab Saudi 210.000. Jamaah yang sakit tercatat 111 orang di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), di rumah sakit Arab Saudi 60 orang, dan 107 jamaah wafat.Bagi yang sakit akan disafariwukufkan dan jamaah yang dirawat di ICU akan dibadalhajikan dengan biaya pemerintah.

Makanan katering disiapkan secara prasmanan seperti pada tahun lalu. Fasilitas di Armina untuk puncak pelaksanaan ibadah haji siap menampung 3 juta jamaah. Sementara itu empat lantai Jembatan Jamarat yang tengah dibangun di Mina sudah dapat dipergunakan untuk melontar jumrah pada musim haji tahun ini.

Tingkat pertama jembatan tersebut digunakan untuk jamaah yang datang dari timur Mina, sementara tingkat kedua oleh jamaah yang datang dari Mekkah dan barat Mina. Lantai ketiga Jamarat akan menampung jamaah dari utara Mina dan lantai keempat Jamarat digunakan jamaah yang datang dari arah selatan dan Mina, termasuk Jalan Muaisiem.

Aparat Dikerahkan

Menteri Dalam Negeri Arab Saudi Pangeran Naif bin Abdul Aziz menyatakan,aparat keamanan Saudi siap menghadapi ancaman keamanan yang mungkin terjadi selama berlangsungnya penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. ”Kami telah menyiapkan 100.000 personel keamanan untuk pengamanan haji tahun ini,” kata Pangeran Naif seperti dikutip Arab news.com.

Menurut Pangeran Naif, pihaknya belum memiliki informasi tentang adanya ancaman terhadap keamanan. Namun,dia menyatakan siap menghadapi situasi dan kondisi apa pun. ”Aparat keamanan kami sepenuhnya siap menghadapi kondisi apa pun.Kami berharap ritual ibadah umat Islam ini tetap dihormati,” katanya. (sumber SINDO)

Tidak ada komentar: