Minggu, 28 Desember 2008
Keistimewaan Air Zam Zam
Sumur zam-zam terletak sekitar 11 meter dari Ka'bah. Diperkirakan air sumur ini setiap hari dipompa sekitar 11 sampai 18,5 liter per detik. Dari mata air ini terdapat celah ke arah Hajar Aswad dengan panjang 70 cm dan tinggi 30 cm, di samping celah lainnya yang menghasilkan air.
Menurut catatan, dahulu ada bangunan 8,3 m x 10,7 m. Antara 1381 - 1388 H, bangunan tersebut dibongkar guna memperluas tempat thawaf. Sedangkan tempat minum air zam-zam dipindahkan ke ruang bawah tanah, di bawah tempat thawaf, dengan 23 anak tangga yang dilengkapi pendingin ruangan.
Para ulama meyakini bahwa kehadiran sumur zam-zam tak bisa dipisahkan dari rangkaian sejarah Nabi Ibrahim, peletak dasar bidang ketauhidan bagi umat manusia di bumi. Itu bermula ketika Ibrahim meninggalkan isterinya, Hajar, dan anaknya, Ismail, di sisi Ka'bah.
Setelah beberapa lama ditinggalkan berdua saja, Hajar mulai kehabisan makanan dan minuman. Dalam suasana panik, Hajar lalu naik ke bukit Shafa dengan harapan ada seseorang yang dapat memberi pertolongan.
Namun, tak seorang pun nampak dilihatnya. Hajar lantas lari ke bukit Marwah dengan harapan serupa. Tapi, tak juga terlihar orang.
Ia kemudian berlari-lari antara Shafa dan Marwah. Barulah pada putaran ketujuh ia mendengar bunyi, yang ternyata berasal dari kepakan sayap malaikat. Muncullah mata air. Lalu, dari situlah Hajar minum dan kembali dapat menyusui Ismail.
Ketika datang kabilah dari Yaman, disebut kaum Jurhum, kesucian Ka'bah tercemar, mata air zam-zam mengering. Beberapa abad lamanya air sumur zam-zam menghilang.
Baru pada masa Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammmad SAW, sumur digali kembali. Penggalian itu didasarkan pada mimpi. Kesungguhan dan kesabaran Abdul Mutholilah dan para pembantunya, akhirnya sumur air zam-zam berair kembali. Seterusnya pemerintahan di Arab Saudi menaruh perhatian besar terhadap sumur tersebut.
Dahulu air zam-zam diambil menggunakan gayung. Sekitar tahun 1373 H/1953, digunakan pompa yang kemudian dialirkan ke kran-kran yang ada di sekitar Masjidil Haram.
Karena keutamaannya, air zam-zam tetap diburu. Air zam-zam diyakni oleh umat Islam berasal dari Surga, cermin dari doa Nabi Ibrahim dikabulkan Allah. Karena air itu pula air zam-zam menjadi penentu hidup dan berkembangnya kota Makkah, bukti nyata pemberian Allah dan membawa manfaat besar bagi Masjidil Haram.
Umat Islam percaya, zam-zam adalah sebaik-baiknya air di permukaan bumi, air yang digunakan Malaikat Jibril untuk mensucikan hati Rasulullah. Dan Nabi Muhammmad SAW pun memberkati dengan air ludah beliau yang kemudian berfungsi sebagai makanan, sekaligus obat segala macam penyakit.
Masih banyak lainnya dari keutamaan minum air zam-zam. Apa lagi diminum dengan adab yang benar.
Karena begitu besarnya keinginan peziarah haji untuk mendapatkan air itu, banyak dari mereka bersedia membelinya dari para pengumpul. Akhirnya, hal itu menjadi peluang bagi sejumlah orang untuk mencari keuntungan. diolah dari republika, media indonesia, sindo, suara merdeka.
Haji Muhammad Sudwiharto Sholat di Masjid Nabawi
Sabtu, 27 Desember 2008
Hajjah Nur Asyiah Wilasih Ziarah Jabal Nur dan Jabal Rohmah
Hajjah Nur Asyiah Wilasih Ziarah ke Tempat-Tempat Suci di Saudi Arabia
Hajjah Nur Asyiah Wilasih Sholat di Masjidil Haram Mekkah
Kamis, 25 Desember 2008
Haji Muhammad Sudwiharto Bersyukur Atas Karunia Allah SWT
Jemaah Haji Indonesia Teladan
Penandatangan naskah kerjasama oleh Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah, Slamet Ryanto dengan pimpinan Syarikat Hujurat At Thayyibah, Anas Ismail Al Hadits disaksikan Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni dan Dubes Arab Saudi Abdurrahman.
Dubes Abdurrahman mengatakan, investasi bagi pembangunan pemondokan jemaah haji Indonesia merupakan wujud partisipasi Arab Saudi agar pelayan

Ia juga menyatakan bahwa, penyelenggaraan haji tahun ini berlangsung sukses, dilihat dari berbagai ukuran seperti pelayanan pembuatan visa dan sebagainya. Karena itu pemerintah Arab Saudi terus melakukan pelayanan bagi jemaah semaksimal mungkin. "Termasuk perluasan Masjidil Haram, karena ke depan untuk menampung jemaah dalam jumlah lebih besar dan nyaman," kata Abdurrahman.
Menanggapi pernyataan tersebut, anggota Amirul Haj Anwar Abbas mengatakan, bahwa pujian itu memang layak diberikan kepada jemaah haji Indonesia. Karena secara umum mereka bersikap baik selama di Tanah Suci. "Secara umum pelayanan bagi jemaah cukup baik, memang ada sebagian jemaah menempati rumah yang jauh dari Masjidil Haram," kata Ketua Majelis Ekonomi Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.
Menurut dia, untuk memperoleh pemondokan yang dekat Masjidil Haram, perlu dipercayakan kepada orang yang profesional dalam berbisnis di Arab Saudi. "Pemerintah harus rekrut tenaga profesional yang berpengalaman bisnis di Mekkah," kata Anwar Abbas. ant/is sumber dikutip langsung dari Republika.com dan berbagai sumber
Haji Muhammad Sudwiharto Menikmati Keindahan Masjidil Haram
Haji Muhammad Sudwiharto Berpose di Depan Ka'bah
Jamaah Haji Kembali, 2 Orang Meninggal
Radar Tegal 19 Desember
Minggu, 07 Desember 2008
Jamaah Haji Padati Padang Arafah
Diperkirakan sebanyak 3 juta jamaah haji dari seluruh dunia akan melaksanakan wukuf. Arafah terletak sekitar 22 km sebelah tenggara Masjidilharam di Mekkah. Setiap jamaah hanya mengenakan kain ihram,yaitu dua helai kain putih tak berjahit disertai perbekalan seadanya.
Di Padang Arafah inilah umat manusia yang melaksanakan ibadah haji memanjatkan doa, berzikir, dan mengenali diri sendiri sebagai refleksi pertemuan Nabi Adam dan Hawa setelah keduanya terpisah 200 tahun sejak diturunkan dari surga. Pertemuan Adam dan Hawa ini ditandai dengan bangunan sebuah patok besar di puncak Jabal Rahmah.

Pada saat wukuf, jamaah disarankan agar memperbanyak doa sambil menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan. Juga memperbanyak taubat memohon ampunan Allah SWT.Kemudian memperbanyak ibadah lain seperti membaca Alquran, talbiah, takbir, tahmid, tahlil.
Sehari sebelum memasuki Padang Arafah kemarin, jamaah haji sudah bergerak sejak subuh hingga tadi malam. Jalan menuju Arafah sangat padat karena jumlah kendaraan dibatasi. Hanya kendaraan yang mempunyai stiker dan diorganisasi pihak naqabah (travel resmi perjalanan haji) yang bisa masuk.
Khusus untuk jamaah haji Indonesia, bus melakukan pengangkutan dua gelombang setelah salat zuhur dan asar dengan sistem taraddudi (pergi-pulang).Di dalam kendaraan, termasuk mobil pikap, mereka melafalkan talbiah, salawat, dan doa.
Mereka memuji kebesaran Allah dengan melafalkan Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Setelah itu, serentak mengucap, labbaikallahummalabbaik. Labbaika laa syarika lakalabbaik. Innalhamda, wanni’mata,lakawalmulk laa syarika lak. (Aku datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah,aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan- Mu. Sesungguhnya segala puji,nikmat dan segenap kekuatan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu).
Demikian seruan talbiah terus menggema di sepanjang jalan hingga Arafah. Hari ini, tibalah saatnya pelaksanaan puncak perjalanan spiritual ibadah haji yang dimulai dengan wukuf di Arafah, lalu bergerak ke Muzdalifah untuk mabit(bermalam) setelah matahari tergelincir atau petang nanti. Rangkaian ibadah haji ini lalu dilanjutkan dengan melontar jumrah di Mina selama tiga hari berturut-turut (11- 13 Zulhijah).
Menag Pantau Katering
Di tengah lautan manusia tak berbatas ini, keamanan jamaah haji sangat rawan. Karena itu, petugas harus mempersiapkan pelaksanaan haji di Arafah dengan matang. Intinya, di sinilah pusat pelayanan haji dan kerja maksimal petugas dibutuhkan. Mulai dari katering, jumlah dan kapasitas tenda, bimbingan haji, keamanan perjalanan serta pelontaran jumrah harus disiapkan secara matang.
”Laporan yang saya terima tentang pelaksanaan (rangkaian ibadah di) Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) sudah siap. Kita tidak ingin terulang kembali peristiwa katering, itu yang pertama kali saya tanyakan,” kata Menteri Agama (Menag) Maftuh Basyuni yang juga bertindak sebagai amirul hajj jamaah haji Indonesia di Mekkah, Arab Saudi, kemarin.
Menag mengatakan, seperti tahun ini, yang dialami jamaah haji adalah kesulitan mengenai kendaraan. Karena itu, dia juga memastikan kesiapan transportasi jamaah ke Arafah. ”Insya Allah pihak naqabah telah mempersiapkan masing-masing dengan baik. Kemudian untuk wukuf semua sudah disiapkan, dengan kata lain panitia sudah siap menerima tamu-tamu Allah di Arafah,” katanya.
Kepada jamaah haji Indonesia, Menag mengimbau agar mereka tidak berjalan sendiri-sendiri.Paling tidak, harus bergerak sama-sama dengan regu atau kelompoknya karena semua tenda di Arafah sama sehingga kemungkinan untuk tersesat sangat besar. Sementara di Padang Arafah, dia meminta jamaah banyak berdoa, berzikir, dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
”Dan jangan lupa mendoakan keluarga di Tanah Air agar sejahtera dan damai,” imbuhnya. Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi M Nur Samad Kamba mengatakan, perkemahan jamaah di Arafah menempati lokasi di Rabwatul Hindi untuk seluruh maktab, sedangkan perkemahan Misi Haji Indonesia di Syari Syittin.
Sementara untuk di Mina, jamaah haji akan ditempatkan di Hajaratullisan sebanyak 61 maktab dan Mina Jadid sebanyak 9 maktab. Khusus untuk pengamanan terhadap jamaah haji saat berada di Armina, terutama saat pelontaran jumrah,telah dilakukan kerja sama dengan mursyid maktab untuk memberikan bimbingan tata cara melontar.
”Dalam safari wukuf disediakan 19 ambulans, 4 couster untuk mengangkut 70 pasien berbaring dan 130 pasien duduk menggunakan 3 bus besar,” kata Nur Samad. Sampai kemarin, jumlah jamaah haji Indonesia yang telah tiba di Arab Saudi 210.000. Jamaah yang sakit tercatat 111 orang di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), di rumah sakit Arab Saudi 60 orang, dan 107 jamaah wafat.Bagi yang sakit akan disafariwukufkan dan jamaah yang dirawat di ICU akan dibadalhajikan dengan biaya pemerintah.
Makanan katering disiapkan secara prasmanan seperti pada tahun lalu. Fasilitas di Armina untuk puncak pelaksanaan ibadah haji siap menampung 3 juta jamaah. Sementara itu empat lantai Jembatan Jamarat yang tengah dibangun di Mina sudah dapat dipergunakan untuk melontar jumrah pada musim haji tahun ini.
Tingkat pertama jembatan tersebut digunakan untuk jamaah yang datang dari timur Mina, sementara tingkat kedua oleh jamaah yang datang dari Mekkah dan barat Mina. Lantai ketiga Jamarat akan menampung jamaah dari utara Mina dan lantai keempat Jamarat digunakan jamaah yang datang dari arah selatan dan Mina, termasuk Jalan Muaisiem.
Aparat Dikerahkan
Menteri Dalam Negeri Arab Saudi Pangeran Naif bin Abdul Aziz menyatakan,aparat keamanan Saudi siap menghadapi ancaman keamanan yang mungkin terjadi selama berlangsungnya penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. ”Kami telah menyiapkan 100.000 personel keamanan untuk pengamanan haji tahun ini,” kata Pangeran Naif seperti dikutip Arab news.com.
Menurut Pangeran Naif, pihaknya belum memiliki informasi tentang adanya ancaman terhadap keamanan. Namun,dia menyatakan siap menghadapi situasi dan kondisi apa pun. ”Aparat keamanan kami sepenuhnya siap menghadapi kondisi apa pun.Kami berharap ritual ibadah umat Islam ini tetap dihormati,” katanya. (sumber SINDO)
Jamaah Antri dengan Tertib di Arafah

ARAFAH--Jemaah haji Indonesia antri mengambil makanan yang disediakan secara prasmanan terkendali tak jauh dari tenda-tenda jemaah yang berada di Maktab Nomor 1-71 di kawasan Maktab Asia Tenggara di Padang Arafah, padang luas di sebelah selatan Kota Mekah, pada Ahad pagi.
Di Maktab 45, jemaah haji kelompok terbang 46 dari embarkasi Jakarta mengantri dengan tertib untuk mengambil makanan yang pagi itu menunya nasi kuning, orek kacang dan teri, telur rebus, sebuah apel merah dan sebotol air mineral serta teh. Panjang antrian tak sampai 10 orang.
Pemandangan serupa juga terlihat pada kantin tempat jemaah dari kelompok terbang 14 embarkasi Balikpapan, kelompok terbang 50 embarkasi Jakarta, serta kelompok terbang 11, 15 dan 43 embarkasi dari Surabaya yang letaknya tak jauh dari kantin untuk kelompok terbang 46 embarkasi Jakarta.
"Alhamdulilah lancar, menunya juga lumayan enak. Di setiap kloter ada kantinnya," kata Sumarni, seorang jemaah dari kelompok terbang 14 embarkasi Balikpapan. Jumlah anggota dalam satu kelompok terbang sendiri antara 270 orang dan 450 orang.
Berbeda dengan jemaah tersebut, anggota jemaah haji kelompok terbang tiga dari embarkasi Medan, Sumatera Utara, yang tinggal di Maktab 33 harus lebih sabar untuk mendapatkan makanan dengan menu yang sama.
Di sana, antrian jemaah sampai beberapa meter. Barisan pengantri sampai lebih dari 70 orang. "Saya sudah kesini dari pukul 06.00 tadi tapi belum dapat juga. Mungkin sebentar lagi," kata Mubin Sarbini (65) yang pada pukul 07.30 waktu Arab Saudi masih menunggu antrian sambil menyaksikan lima petugas katering setempat menanak nasi kuning.
Ia berharap, panitia menyediakan lebih banyak tempat pengambilan makanan agar jemaah tidak perlu terlalu lama mengantri untuk mendapatkan makanan.
"Sepertinya beberapa kloter mengambil di sini semua, jadi antriannya panjang. Kalau lebih banyak akan lebih baik," katanya serta menunjuk ke dua kantin pengambilan makanan dengan dua petugas pelayanan yang masing-masing berbuntut antrian panjang jemaah.
Penyediaan katering bagi jemaah selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina dilakukan secara prasmanan terkendali serta dilayani perusahaan katering yang ditunjuk pemerintah dan perusahaan katering dari Muasasah.
Jemaah yang tinggal di Maktab 1-32 dilayani perusahaan katering yang ditunjuk pemerintah sedangkan jemaah yang tinggal di Maktab 33-71 dilayani oleh katering yang ditunjuk Muassasah.
Jajan
Di bagian luar perkemahan jemaah haji Indonesia, para pedagang makanan menggelar dagangannya, dari gado-gado, minuman hangat hingga bakso yang semangkut hanya berisi tiga bulatan bakso. Harga setiap porsi makanan rata-rata lima riyal (satu riyal sekitar Rp3.000).
Sebagian jemaah haji memanfaatkan keberadaan mereka untuk mendapatkan makanan tambahan lain di sela waktu ibadah.
"Tadi sudah makan. Makanannya lumayan enak. Ini saya iseng saja, cuma pingin ngemil yang hangat-hangat," kata Siti Fatimah (45), jemaah asal gresik yang tinggal di Maktab 46.
Bersama dua rekannya, ia membeli semangkuk bakso hangat di depan Maktab 33. Di sana dua pemukim asal Madura dengan sedandang bakso dan satu loyang sayur mayur matang tengah dikelilingi jemaah yang semuanya telah berbaju ihram, dua lembar kain putih tak berjahit untuk pria dan baju putih untuk perempuan.
210 Ribu Jamaah Haji Indonesia Wukuf di Arafah

Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni menghimbau pada para jamaah agar jangan berjalan sendiri-sendiri. ''Paling tidak harus sama-sama dengan regunya apalagi kalau ibu-ibu atau wanita. Jangan sampai dibiarkan sendirian. Karena nanti semua tenda itu di Arafah semua sama. Kemungkinan untuk tersesat sangat besar sekali,'' tegas Menag kemarin.
Lebih lanjut menurut Menag, para jamaah juga sangat diharapkan kehadiran di Arafah untuk banyak berdoa, berdzikir dan memohon ampunan kepada Allah SWT. ''Dan jangan lupa mendoakan keluarganya di tanah air agar sejahtera dan damai,'' tambah Menag.
Diakui Menag, kendala yang paling utama dalam urusan transportasi tahun ini adalah akibat jalan yang dipergunakan untuk ke Masjidil Haram sangat padat. ''Inilah yang menjadi persoalan. Karena nanti sesudah Arafah dianjurkan kepada seluruh jamaah yang ada di Masjidil Haram, jangan pulang dulu begitu selesai shalat. Berzikirlah setengah jam atau satu jam untuk kesempatan yang lain keluar. Setelah mereka keluar otomatis mobil sudah bisa parkir,'' tutur Menag. Karena menurutnya, kalau keluar secara bersama akan menimbulkan kepadatan. ''Kalau bisa bertahan satu jam, itu sangat baik. Karena perjalanan bis itu tergantung pada sepi dan padatnya jalan menuju Masjidil Haram,'' tambahnya.
Terkait dengan kegiatan Wukuf, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi membentuk satuan operasional Arafah, Muzdalifah dan Mina, bekerjasama dengan pihak Muassasah dan Naqabah (sindikasi transportasi Arab Saudi). Selain itu PPIH Arab Saudi telah menyelesaikan perijinan untuk pelaksanaan Wukuf dan Mabit bagi jemaah haji baik yang berkaitan dengan transportasi, perkemahan, maupun komsumsi jemaah haji selama melakukan Wukuf Mabit dan Lontar Jumrah. Demikian ditegaskan Ketua PPIH Nuursamad Kamba kemarin.
Perkemahan jamaah haji Indonesia menempati lokasi perkemahan di Rabwatul Hindi untuk seluruh maktab. Sedangkan perkemahan Misi Haji Indonesia di Syare`Syittin. Sementara untuk di Mina jemaah haji akan ditempatkan di Haratulilisan sebanyak 61 Maktab dan Mina Jadid sebanyak 9 Maktab.
Menurut Nursamad Kamba, untuk transportasi Arafah Musdalifah Mina tetap akan menggunakan sistem Taraduddi seperti yang dilakukan pada pelaksanaan haji tahun lalu. Khusus untuk pengamanan terhadap jamaah haji saat berada di Arafah, Muzdalifah dan Mina terutama pada saat lontar Jumroh, telah dilakukan kerjasama dengan Mursyid Maktab. Guna memberikan bimbingan tata cara melontar Jumrah kepada jemaah haji khususnya agar mematuhi jadwal lontar yang telah dikeluarkan kementrian haji Arab Saudi.
Sementara menyangkut jamaah sakit yang akan disafari-wukufkan, Nursamad mengungkapkan disediakan 19 ambulance, 4 coaster, untuk mengangkut 70 pasien. Sementara untuk 130 pasien jamaah yang bisa duduk disiapkan 3 bus besar.
Sampai Sabtu (6/12) jumlah jemaah haji Indonesia yang telah tiba di Arab saudi seluruhnya sebanyak 210 ribu 876 orang. Terbagi dalam 496 kelompok terbang termasuk 17 ribu 865 Jemaah haji khusus. Sampai dengan Jumat siang jamaah haji yang dirawat di BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia) Mekah tercatat 111 orang, di Rumah Sakit Arab Saudi 60 orang. Sementara jemaah yang meninggal dunia sampai Jumat malam sudah mencapai 107 orang. Bagi yang sakit PPIH Arab Saudi akan mensafari wukufkan mereka sementara yang dirawat di ICU akan diba'dal-hajikan dengan biaya pemerintah. (sumber republika.com)
Rabu, 03 Desember 2008
Haji Mabrur
Ketika beribadah haji, kita menjawab panggilan Allah SWT. Untuk apa Allah memanggil kita? Pertama, menurut Ali Syariati, adalah untuk mengingatkan kembali akan hakikat kita sebagai manusia. Melalui tawaf, Allah mendemonstrasikan kepada kita cara kerja alam semesta. Bagaimana bumi, dan planet-planet di jagat raya ini berotasi dan mengelilingi orbitnya. Itu adalah sunnah-Nya. Semuanya harus mengikuti agar selamat sampai kepada-Nya. Bagai setetes air yang dijatuhkan ke dalam aliran sungai, ia pun akan menyatu mengikuti arusnya dan menjadi semakin besar hingga akhirnya bertemu dengan samudera. Tidak seperti setetes embun di atas sehelai daun yang akan segera hilang saat diterpa sinar mentari. Demikian juga manusia, jangan hanya memandang dari pinggiran sungai, leburkanlah dirimu dalam kafilah yang akan membawamu kepada-Nya.
Kedua, untuk mengingatkan kita agar waspada akan godaan iblis yang tidak akan pernah berhenti. Wajah iblis yang dari jaman ke jaman selalu berubah-ubah agar kita tak menyadarinya. Satu wajah yang menjelma menjadi tiga wajah alias tiga entitas alias trinitas, yakni Fir’aun (politik atau kekuasaan), Karun (harta dan ketamakan), serta Balam/Haman (intelektualitas).
Melalui kisah Nabi Adam as (alaihis salam), kita diingatkan bagaimana ketika ia lalai oleh bujuk rayu iblis, dan akhirnya harus turun dari surga serta terpisah dengan Hawa. Ia hidup sendiri dan terus bertobat hingga atas izin Allah ia pun dipertemukan kembali dengan Hawa.
Juga melalui kisah keteladanan Nabi Ibrahim as. Ia hidup di rumah seorang pembuat berhala bernama Azar, di bawah kekuasaan raja Namrud yang lalim, serta beristrikan seorang perempuan aristokrat fanatik dan mandul Sarah. Ia lalu harus menikahi seorang budak berkulit hitam bernama Hajar (sehingga tidak akan membuat cemburu Sarah) dan memiliki seorang anak, Ismail. Allah menguji keimanannya dengan menyuruh mengorbankan putra satu-satunya itu. Dan begitulah, lagi-lagi setan terus menggodanya agar ia melarikan diri dari tugas tersebut. Dan melalui perjuangan yang sungguh berat, ia pun lulus dari ujian tersebut.
Kamis, 20 November 2008
Calhaj Pemalang Meninggal Terjatuh dari Lantai VI
Berdasarkan informasi yang didapat dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Senin (17/11), calhaj Dahuri Sunus asal Pemalang yang tergabung dalam kloter 4 itu, meninggal dunia akibat terjatuh dari gedung pemondokannya di lantai VI di Madinah, pada Minggu (16/11), sekitar pukul 13.40 waktu setempat.
Humas Panitia Pemberangkatan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi di Asrama Haji Donohudan, Muhammad Sa`idun, membenarkan informasi ini.
"Calhaj asal Pemalang yang masuk kloter empat itu, jenazahnya langsung dimakamkan di Baqi Madinah," katanya.
Selain itu, calhaj bernama Ngaidi bin Kasdam (80), yang tergabung dalam kloter 3 asal Sidogemah RT 01 RW 5 Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, juga wafat, pada Sabtu (15/11), sekitar pukul 11.30 waktu setempat akibat gangguan jantung, dan telah dimakamkan di Syara.
Menurut Muhammad Sa`idun, hingga kini tercatat tiga calhaj yang berasal dari Solo yang meninggal, yakni satu orang yang meninggal di RSUD Dr Moewardi Solo dan dua orang meninggal di Arab Saudi.
Pihaknya hingga saat ini masih menunggu "Certificate of Death" (CoD) dari Arab Saudi, untuk pemberitahuan kepada pihak keluarga almarhum Dahuri Sunus.
"CoD juga nantinya digunakan untuk mengurus ansuransi atas kematian almarhum," katanya.
Peristiwa terjatuhnya calhaj asal Pemalang tersebut, menurut Sa`idun, membuat istri almarhum yang bernama Megawati syok dan terpukul.
"Korban memang sejak masuk ke asrama haji kondisinya sakit dan susah berjalan," kata Sa`idun.
Lebih lanjut ia mengatakan, keberangkatan calhaj melalui Embarkasi Adisumarmo Solo hingga kloter ke-32 saat ini, terdapat 24 jemaah yang masih tertunda keberangkatannya akibat sakit. Mereka dirawat di RSUD Dr Moewardi Solo. Calhaj tersebut tergabung dalam kloter 30, 32, 33, 34, dan 35.
Sementara itu hingga kloter ke-32, total calhaj yang telah diberangkatkan mencapai 12.477 jemaah.
Untuk keberangkatan calhaj, pada Senin (17/11) ini, telah diberangkatkan kloter 32, semua jemaahnya berasal dari Kabupaten Jepara. Mereka telah berangkat ke Tanag Suci pukul 07.52 WIB.
"Jadwal terbang dilanjutkan kloter 33, dengan calhaj berasal dari Kabupaten Sragen yang direncanakan berangkat pukul 15.15 WIB, kloter 34 asal Kabupaten Jepara berangkat pukul 18.05 WIB, dan kloter 35 asal Magelang berangkat pukul 21.35 WIB," katanya. (Ant) dikutip langsung dari jurnal nasional
Kinerja TPHD Dipertanyakan, Terkait Calon Haji Jatuh dari Lantai 6
Ketika kecelakaan itu, istri korban yang mendampingi sedang keluar kamar membeli makanan ke lantai bawah. Sementara korban kakinya belum normal dari penyembuhan akibat kecelakaan naik sepeda motor di kampungnya.
Pihak keluarga Novana Setyawati SH mempertanyakan tugas para pemandu haji sehingga terjadi kecelakaan tersebut. Padahal, keadaan korban yang sedang sakit sudah diketahui sejak berangkat dari Tanah Air.
’’Semestinya kalau melihat kondisi calon haji fisiknya sedang terganggu ditempatkan di kamar lantai bawah. Sehinga bisa mudah aktivitasnya,’’ katanya, kemarin.
Di tempat terpisah, Kasubag TU Kantor Depag Puji Hamdani mengemukakan, pihaknya tidak tahu mengenai tugas TPHD. Karena pihaknya hanya menyiapkan pemberangkatan dari daerah. Setelah di Tanah Suci, tanggung jawab TPHD instansi lain.
Berdasarkan pengalamannya saat berangkat haji beberapa tahun lalu, petugas TPHD mengatur penginapan. Artinya ketika ada calon haji yang sakit ditempatkan di lantai bawah. Tidak di lantai atas. Selain itu ada pendampingan. Dia tidak tahu apakah semua kloter 18 (rombongan korban-red) menginap di lantai enam. Jika ada yang mendapat kamar di lantai bawah semestinya diperuntukan bagi yang sakit atau cacat.
Hingga kemarin rombongan calon haji Pemalang yang belum berangkat akibat sakit, tinggal seorang, yaitu Siti Rondiyah (42) warga Desa Kertosari, Kecamatan Ulujami. Semula ada 4 orang yang ditunda keberangkatannya di asrama Donoudan karena sakit. Kini Siti Rondiyah masih dirawat di Rumah sakit Muwardi Solo. Ia menderita sakit komplikasi.
Menurut Puji, setelah sakitnya dinyatakan sembuh oleh dokter diberangkatkan dengan kloter lain. Yang bersangkutan akan ditunggu hingga kloter terakhir pada 2 Desember. Jika sampai batas itu belum sembuh ditunda tahun depan.(sf-61) dikutip langsung dari suara merdeka
Pemondokan Jemaah Haji Asal Pemalang Disatroni Maling
"Di pemondokan nomer 402 itu ada sembilan jemaah, tapi jemaah yang kehilangan barang ada enam orang berupa HP, uang 1400 riyal, dan uang Rp4 juta, tapi petugas keamanan masih melakukan pendataan," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah, Drs H Ahmad Kartono.
Saat itu, katanya, jemaah asal kelompok terbang (kloter) 18 Solo (SOC) yang menghuni pemondokan itu sedang salat di mesjid dan mereka sudah mengunci kamar mereka, tapi isi kamar terlihat acak-acakan saat mereka pulang dari mesjid.
"Mereka sendiri melihat pintu rumah tetap dalam kondisi baik, namun barang-barang mereka banyak yang hilang, karena itu kami menuntut `majmuah` (pengelola rumah) untuk mengganti kerugian jemaah," katanya.
Menurut dia, peristiwa itu merupakan tanggungjawab "majmuah" karena jemaah sudah memenuhi prosedur dengan mengunci rumah, kecuali bila jemaah kemalingan di jalan atau di mesjid.
"Kalau kemalingan di jalan atau di mesjid, kami sudah sepakat agar jemaah dalam satu kloter memberikan sumbangan 1-2 riyal setiap orang untuk diberikan kepada jemaah yang kehilangan," katanya.
Ditanya tentang penyebab pemondokan bisa kemalingan itu, ia mengaku pengalaman tahun lalu terbukti dilakukan oleh "haris" (penjaga gedung/satpam), karena keamanan pemondokan merupakan tanggungjawab mereka.
"Bisa saja, hal itu dilakukan dengan bekerjasama dengan orang lain atau jemaah, tapi hal itu kayaknya tidak mungkin, sehingga haris yang mencuri pada tahun lalu itu akhirnya dipecat," katanya./ant/it (sumber asli: republika)